Ducati baru mempunyai satu pembalap untuk regu pabrikan pada MotoGP 2025. Mereka konsisten mengandalkan pemenang dunia dua tahun terakhir Francesco Bagnaia yang diikat kontrak hingga 2026.
Sementara satu daerah lain diperebutkan pemegang tempat duduk saat ini Enea Bastianini, plus dua pembalap regu satelit Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Marc Marquez (Gresini Racing).
Tanpa mengecilkan kans Bastianini, kompetisi mengerucut terhadap Martin dan Marquez. Persaingan keduanya bahkan menjadi bumbu menarik di luar slot777 aksi para penunggang kuda besi pada lintasan.
Martin dalam posisi paling depan karena tampil spektakuler di awal 2024. Ia memimpin klasemen dan tengah unggul 38 angka atas Bagnaia.
Di sisi lain, Marquez juga membuktikan dirinya belum habis. Sesudah masa sulit bersama Honda, ia menonjolkan masih bisa bicara banyak sekiranya mempunyai tunggangan yang bisa diandalkan.
Mengendarai motor yang satu tahun lebih tua, pemenang dunia delapan kali itu menempati peringkat tiga. Marquez tertinggal 40 poin dari Martin.
Ducati Turunkan 3 Motor dengan Livery Pabrikan
Di tengah pro kontra siapa yang layak jadi rekan Bagnaia, timbul skenario terbaru. Jordan Moreland pada siniar Crash merujuk momen langka pada MotoGP 2011 yang bisa diikuti Ducati.
Kala itu, Repsol Honda mempekerjakan tiga pembalap di regu utama. Mereka yakni Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso. Honda mengambil langkah spektakuler ini demi mengakomodasi kedatangan Stoner yang tidak memperpanjang kontrak bersama Ducati.
Memastikan pelbagai hal, Ducati memang tidak mungkin mengulang jejak Honda pada 2025. Tetapi, Moreland membongkar taktik lain yang bisa diambil pabrikan asal Italia tersebut.
Ialah dengan mempromosikan Martin dan memberi Marquez Desmosedici terbaru dengan livery pabrikan di Gresini Racing.
“Skenario ini memungkinkan karena Gresini tidak mempunyai sponsor utama,” ungkao Moreland.
“Karenanya sekiranya Marquez jadi pemenang dunia, Ducati konsisten senang karena ia memakai seragam merah. Itu baik untuk kepentingan marketing.”
Sponsor Marc Marquez dan Ducati Berseberangan
Sementara itu, banyak yang menyebut Marquez mempunyai kans lebih besar daripada Martin. Reputasi sebagai pemenang dunia delapan kali yakni penyebabnya. Berbekal status tersebut, kehadiran Marquez diandalkan bakal membawa banyak sponsor yang otomatis menguntungkan Ducati.
Terlepas potensi menambahnya pemasukan, status sponsor rupanya juga jadi salah satu alasan mengapa Marquez dan Ducati urung bersatu. Pasalnya, kedua kubu mempunyai dukungan dari pihak yang berbentrokan.
Marquez punya ikatan panjang dengan minuman daya Red Bull, sementara Ducati mempunyai perjanjian bersama Monster.