Pengalaman mengenaskan dialami Mir semenjak bergabung dengan Repsol Honda pada permulaan tahun lalu. Ia sebelumnya sudah membahas pensiun dini dan, baru-baru ini, berdiskusi tentang hengkang saat kontraknya berakhir pada akhir tahun. Bos tim Repsol Honda, Alberto Puig ditanya apakah ia memiliki isu terkini tentang agenda Mir.
“Tidak,” katanya di Mugello. “Lazimnya seorang pebalap, saat semua sesuatunya tidak berjalan bagus, ia memperoleh sedikit. Tentu saja, kami memahami sepenuhnya ia tidak bahagia.”
“Namun untuk saat ini, sejujurnya, kami mencoba untuk fokus – kami semua, ia, Luca, semua tim – dalam upaya mengoreksi masalah motor. Jadi slot server thailand no 1 kami masih belum menjalankan pembahasan, mengenai pembaharuan. Kencang atau lambat – bulan ini, musim panas ini, Juni atau Juli – kami seharusnya mengambil beberapa keputusan. Kami akan pergi dari sana.”
Gelaran MotoGP Prancis 2021 yang akan digelar akhir pekan ini, menaruh daya ingat suram bagi bos Repsol Honda, Alberto Puig. Sirkuit Le Mans sejatinya sudah masuk kalender Grand Prix semenjak akhir dekade 1960-an. Semenjak 1969, Le Mans secara bergantian dengan beberapa sirkuit termasuk Paul Ricard, untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Grand Prix. Adapun kejadian seram yang dialami Alberto Puig terjadi pada 1995 silam, kala itu masih bernama GP500.
Alberto Puig balapan bersama tim Fortuna Honda-Pons dengan mengaplikasikan motor NSR500. Setelah menjalani progress yang berangsur naik tiap-tiap tahunnya, pada musim 1995 berjalan dengan lancar bagi Puig. Pria berpaspor Spanyol ini berhasil meraih kemenangan pertamanya di GP Spanyol (seri ke-4), kemudian naik podium di Italia (seri ke-6) dan Belanda (seri ke-7). Datang ke Le Mans dengan kepercayaan diri tinggi, Puig malahan mengalami crash seram.
Bos Regu Repsol Honda ini terjatuh dalam kecepatan lebih dari 270 km/jam dan menghantam air fence sampai membuat kaki kirinya patah. Bukan hanya patah, bisa dibilang kaki Puig remuk sebab insiden yang sangat seram tersebut.